Minggu, 20 Mei 2012

Strategi Pembangunan


STRATEGI PEMBANGUNAN

Di dalam Garis Besar Haluan Negara (GBHN), di nyatakan secara eksplisit bahwa pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari pembangunan nasional  dengan tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dapat dikatakan bahwa pembangunan ekonomi yang lebih serius dan terencana baik di Indonesia baru dimulai sejak pelaksanaan Rencana Pembangunan Lima Tahun Pertama (Repelita I) tahun 1969.
A.   Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan kondisi utama suatu keharusan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan.  Karena jumlah penduduk bertambah setiap  tahun yang dengan sendirinya kebutuhan konsumsi sehari -  hari juga bertambah setiap tahun, maka dibutuhkan penambahan pendapatan setiap tahun.
Selain dari sisi permintaan (konsumsi), dari sisi penawaran, pertumbuhan penduduk juga membutuhkan pertumbuhan kesempatan kerja (sumber pendapatan). Pertumbuhan ekonomi tanpa dibarengi dengan penambahan kesempatan kerja akan mengakibatkan ketimpangan dalam pembagian dan penambahan pendapatan tersebut (ceteris paribus), yang selanjutnya akan menciptakan suatu kondisi pertumbuhan ekonomi dengan peningkatan kemiskinan. Pemenuhan kebutuhan konsumsi dan kesempatan kerja itu sendiri hanya bisa dicapai dengan peningkatan output agregat (barang dan jasa) atau PDB yang terus menerus. Dalam pemahaman ekonomi makro, pertumbuhan ekonomi adalah penambahan PDB yang berarti peningkatan PN.

B.   Konsep Pendapatan Nasional

Ada dua arti dari PN, yakni dari arti sempit dan arti luas. Dalam arti sempit, PN adalah PN. Sedangkan dalam arti luas dapat merujuk pada ke PDB, atau merujuk ke Produk Nasional Bruto (PNB) atau ke Produk Nasional Neto (PNN).
Sesuai metode yang standar, perhitungan PN diawali dengan perhitungan PDB. Hubungan antara PDB dan PN dapat di jelaskan melalui beberapa persamaan sederhana sebagai berikut :
PNB = PDB + F
PNN = PNB – D
PN = PNN – Ttl
            Keterangan : F = Pendapatan neto atas faktor luar negeri
                                    D = Penyusutan
                                    Ttl = Pajak tak langsung neto
            Jika persamaan di atas di gabungkan, maka :
                        PDB = PN + Ttl + D – F
                                    Atau
                        PN = PDB + F – D – Ttl
            PDB dapat diukur dengan tiga macam pendekatan, yaitu pendekatan produksi, pendekatan pendapatan, dan pendekatan pengeluaran. Dua pendekatan pertama adalah pendekatan dari sisi penawaran agregat, sedangkan pendekatan pengeluaran adalah perhitungan PDB dari sisi permintaan agregat. Menurut pendekatan produksi, PDB adalah jumlah nilai output (NO) dari semua sector ekonomi atau lapangan usaha. Berdasarkan satu digit, Biro Pusat Statistik (BPS) membagi ekonomi nasional ke dalam 9 sektor, yakni pertanian, pertambangan, dan penggalian, industry manufaktur, listrik, gas, dan air bersih, bangunan, perdagangan, hotel, dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, sewa dan jasa perusahaan, dan jasa – jasa. Jadi, PDB adalah jumlah NO dari ke sembilan sector tersebut.
            Sedangkan melalui pendekatan pendapatan. PDB adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor – faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi di masing – masing sector, seperti tenaga kerja (gaji / upah), pemilik modal (bunga / hasil investasi), pemilih tanah (hasil jual / sewa tanah),dan pengusaha (keuntungan bisnis / perusahaan). Semua pendapatan ini dihitung sebelum dipotong oleh pajak penghasilan dan pajak – pajak langsung lain nya. Dalam pendekatan ini, perhitungan PDB juga mencakup penyusutan dan pajak – pajak tidak langsung neto. Oleh karena itu, dalam pendekatan pendapatan, PDB adalah jumlah dari Nilai Tambah Bruto (NTB) dari ke sembilan sector tersebut.
            Adapun menurut pendekatan pengeluaran, PDB adalah jumlah dari semua komponen dari permintaan akhir yakni pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta non – profit oriented, pembentukan modal tetap domestic bruto, termasuk perubahan stok, pengeluaran konsumsi pemerintah, ekspor dan impor.
C.   Sumber – Sumber Pertumbuhan
            Pertumbuhan ekonomi bisa bersumber dari pertumbuhan permintaan agregat (AD) dan pertumbuhan penawaran agregat (AS). Dari sisi AD, peningkatan AD di dalam ekonomi bisa terjadi karena PN, yang terdiri atas permintaan masyarakat, perusahaan, dan pemerintah meningkat. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sisi AD terdiri atas empat komponen : konsumsi rumah tangga, investasi, konsumsi dan pengeluaran pemerintah, dan ekspor neto. Sisi AD di dalam suatu ekonomi bisa di gambarkan sebagai berikut :
Y = C + I + G + X – M
C = Cy + Ca
I = -ir + Ia
G = Ga
X = Xa
M = mY + Ma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar