Minggu, 27 Mei 2012

inflasi


MASALAH POKOK PEREKONOMIAN INDONESIA
INFLASI
Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator
JENIS – JENIS INFLASI
Berdasarkan kepada sumber atau penyebab kenaikan harga – harga yang berlaku, inflasi biasanya dibedakan kepada tiga bentuk berikut :
1.      Inflasi tarikan permintaan
2.      Inflasi desakan biaya
3.      Inflasi diimpor
Inflasi tarikan permintaan
Inflasi tarikan permintaan adalah kenaikan harga – harga yang disebabkan oleh pertambahan pengeluaran yang besar yang tidak dapat dipenuhi oleh kemampuan memproduksi yang tersedia. Inflasi ini juga disebabkan karena adanya kenaikan permintaan agregat yang sangat besar dibandingkan dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Karena jumlah barang yang diminta lebih besar dari pada barang yang ditawarkan maka terjadi kenaikan harga. Inflasi tarikan permintaan biasanya berlaku pada saat perekonomian mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dan pertumbuhan eko-nomi berjalan dengan pesat (full employment and full capacity). Dengan tingkat pertumbuhan yang pesat/tinggi mendorong peningkatan permintaan sedangkan barang yang ditawarkan tetap karena kapasitas produksi sudah maksimal sehingga mendorong kenaikan harga yang terus menerus.
Inflasi desakan biaya
Inflasi desakan biaya adalah kenaikan harga – harga yang disebabkan oleh kenaikan dalam biaya produksi sebagai akibat kenaikan harga bahan mentah atau kenaikan upah.
Inflasi diimpor
Inflasi diimpor adalah kenaikan harga – harga yang disebabkan oleh kenaikan harga – harga barang impor yang digunakan sebagai bahan mentah produksi dalam negeri.
Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan :
  1. Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun)
  2. Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)
  3. Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)
  4. Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)
Berdasarkan kelajuan nya inflasi dibedakan menjadi :
1.    Inflasi merayap
2.    Inflasi moderat
3.    Inflasi hiperinflasi
Inflasi merayap
Inflasi merayap adalah proses kenaikan harga – harga yang prosesnya berjalan lambat. Yang digolongkan kepada inflasi ini adalah kenaikan harga – harga tingkatnya tidak melebihi dua atau tiga persen setahun.


Infasi moderat
Inflasi moderat adalah proses kenaikan harga – harga yang prosesnya berjalan lebih cepat dari inflasi merayap.
Hiperinflasi
Hiperinflasi adalah proses kenaikan harga – harga barang yang sangat cepat, yang menyebabkan tingkat harga menjadi dua atau beberapa kali lipat dalam waktu yang singkat.
Inflasi dan kemakmuran masyarakat
i.                    Inflasi akan menurunkan pendapatan riil orang – orang yang berpendapatan tetap.
ii.                  Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang.
iii.                Inflasi memperburuk kekayaan.
Untuk mengatasi inflasi : tindakan yang perlu dijalankan Bank Sentral adalah mengurangi penawaran uang dan menaikkan suku bunga. Kebijakan moneter ini akan mengurangi investasi dan pengeluaran rumah tangga (konsumsi). Seterusnya Kementrian Keuangan perlu pula mengurangi pengeluaran dan menaikkan pajak individu dan perusahaan. Langkah tersebut dapat mengurangi pengeluaran pemerintah, mengurangi investasi, dan mengurangi pengeluaran rumah tangga.
1.        Kebijakan fiskal               : menambah pajak dan mengurangi pengeluaran pemerintah.
2.        Kebijakan moneter           : mengurangi, menaikkan suku bunga, dan membatasi kredit.
3.        Dasar segi penawaran  : melakukan langkah – langkah yang dapat mengurangi biaya produksi dan menstabilkan harga seperti mengurangi pajak diimpor dan pajak atas bahan mentah, melakukan penetapan harga, menggalakan pertambahan produksi, dan menggalakan perkembangan teknologi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar